Tuesday, July 4, 2017

Just Another Story of A Toddler

image from here
Kepala saya masih agak pusing karena kemarin baru ada yang nimpuk saya pakai mainan. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ken. Heheh, Hal-hal kayak gini mungkin umum ya terjadi sama ibu-ibu sekalian, terutama yang sedang punya toddler. Minimal pernah ngerasain pedihnya digigit tiba-tiba ðŸ˜…. Kalau saya, yang paling sering belakangan adalah dipukul pakai mainan, huhu, lumayan lho sakit juga. Iya, saking sakitnya saya sampe nangis meringis karena waktu itu posisinya lagi tidur, nggak siap, tiba-tiba ada yang mendarat di kepala saya. Bletak! tak! tak! Mobil hotwheels-nya Ken mendarat di kepala saya.

Agresivitas pada toddler itu sebenarnya normal terjadi. Alasannya bisa karena beberapa hal. Pertama, karena belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan jelas. Kedua, belum bisa menahan impuls emosi yang muncul dalam dirinya. Ketiga, adanya keinginan untuk bisa mandiri (babycenter.org). Selama masih dalam batas wajar, there's nothing to worry about. Kesempatan ini justru jadi lahan orang tua untuk mengajarkan anak tentang perilaku baik/buruk dan tentu saja sambil melatih kesabaran ya :') 

Selain itu, orang tua dituntut juga untuk bisa mengidentifikasi penyebab kenapa anak kita berperilaku seperti itu. Supaya nggak pengen ngomel-ngomel terus. Karena biasanya kalau udah paham alasannya, kita jadi bisa memaklumi kenapa anak demikian dan demikian. Kalau Ken biasanya karena dua hal. Pertama, karena kesal atau marah. Kedua, karena gemas (contohnya kalau lagi main sama anak yang usianya lebih muda dari dia).  

Lho, tapi kok banyakan nggak jelasnya alasannya. Sabar ya buibu, namanya juga toddler ðŸ˜….

"Toddler (n.) Emotionally unstable pint-sized dictator with the uncanny ability to know exactly how far to push you towards upper insanity before reverting to a lovable creature" -unknown

Yha. Seperti kebanyakan toddler, perilaku Ken juga kadang-kadang bikin saya mengelus dada dan kepala saya 'bertanduk'. Hahah, pokoknya ada masa-masa dimana Ken 'test the limit' banget. Tapi, ada juga masa-masa Ken jadi anak yang supeeeeer manis. Saya merasa turning point-nya itu pas Ken masuk usia 18 bulan. I guess he entered those terrible twos period quite early. All i can say to sum up this entire toddlerhood knick-knack is just WOW, KEN, WOW!!

Ayahnya Ken aja sampe bilang, "ini katanya 2 tahun bisa lebih parah lagi?" Saking shocked-nya dengan tingkah laku toddler yang sering sulit diprediksi *well, ini agak hiperbol sih.

Tingkah lakunya Ken nggak yang parah-parah banget sih, masih dalam batas wajar. Tapi, namanya pertama kali punya anak dan pengalaman baru, ya pasti ada sensasi berbeda. Ternyata begini toh rasanya mengurus anak yang udah nggak bayi lagi; yang energinya nggak abis-abis, banyak request, moody, dan bahkan kadang agresif. Masya Allah, seruuuu ya😂.

Ini beberapa cerita tentang serunya dan ajaibnya tingkah laku Ken yang sekarang berusia 22 bulan. Saya yakin bakalan banyak yang mirip-mirip sih sama pengalaman ibu-ibu yang lain karena ini typical banget.

Drama Nggak Mau Pake Baju
Saya masih ingat waktu Ken berusia 4 bulan kalau nggak salah, setiap kali dipakein baju, dia akan nangis kenceeeeng banget, kayak lagi disiksa sama ibunya, padahal cuma mau dipakein baju :'(. Dan sejarah itu terulang kembali sekarang, saat dia sudah memasuki usia toddler. Bedanya, sekarang dramanya lain-lain. Paling sering itu ya adegan kejar-kejaran sama Ken tiap kali mau dipakein baju. Hahah, sekalian olah raga dan main sama Ken yang girang banget, semacam lagi main run and chase. Terus kalau ketangkap dan mulai mau dimasukin bajunya, dia akan nangis-nangis sambil bilang "Ken nggak mau pake baju, Ken nggak mau pake baju". Kadang nangisnya beneran, kadang drama. Iya, dia kayak udah tahu gitu lho kalau ibunya akan annoyed kalau dia merengek, jadi digodain deh sama dia. 

Solusinya: Biasanya, sambil pakai baju, saya juga suka menyelipkan alasan sebenarnya kenapa harus pakai baju ; untuk menutup aurat, biar nggak kedinginan, dsb, Kalau udah nggak mempan,yang paling ampuh itu ya dialihkan perhatiannya. Kalau saya biasanya sambil pakein baju, sambil nyanyi lagu ngarang apa aja dah untuk mengalihkan perhatiannya. "Masuk ke lobang yang besar, keluar dari lubang yang kecil. Begitulah cara pakai celana..." atau sambil belajar karena Ken paling suka ditanya-tanya. Tanya aja bentuk lubang baju apa atau gambar atau warna bajunya. 



Ibu Nggak Boleh Pipis
Ada yang lagi drama. Biarin aja, nanti juga diam sendiri.
Ini kayaknya pengalaman hampir semua ibu ya. Lagi kebelet, terus ngacir ke kamar mandi, tiba-tiba distop sama bocah kecil sambi bilang "ibu..ibu..ibu.." Ya Allah nak, kayak mau ditinggal ke Arab aja. Padahal cuma mau ke toilet. Atau pernah nggak lagi enak-enak buang hajat, pintu kamar mandi kebuka, ternyata anak kita udah bisa buka pintu sendiri :"D. Kadang ada rasa senangnya juga sih liat Ken kayak gini. Jadi, merasa punya fans berat, hahaha. Tapi, kalau udah beneran kebelet, yaa gimana... Kalau di rumah lagi ada ayahnya Ken sih gampang, tinggal diajak main aja. Tapi, kalau nggak ada gimana?

Solusinya: Kadang saya setelin video dan meninggalkan dia untuk beberapa saat ke kamar mandi. Tapi kalau nggak bisa juga, mau nggak mau lah saya ajak juga ke kamar mandi dan biarin dia main sama botol-botol sabun di shower room. Yah, sambil awkward diliatin anak yang udah bisa ngomong, "ibu lagi ngapain tuh?" atau "ibu eek dulu ya" Hahahah, begini banget ya punya toddler. 


Hanya Mau Kalau Sama Ibu
Pernah nggak pengin gantian bertugas sama suami, tapi nggak bisa. Iya, nggak bisa karena anaknya cuma mau ngapa-ngapain sama ibunya. Ayahnya Ken adalah orang yang sangat helpful buat urusan mengasuh anak. Tapi, sering kali Ken nggak mau 'dibantu' sama ayahnya, cuma mau sama ibu. Gimana atuh. Ayahnya Ken paling sering dapat penolakan kalau diminta nganterin Ken pipis/cebok di kamar mandi. Pokoknya kalau urusan kamar mandi, kan maunya cuma sama ibunya.

Solusinya: Ya kalau ini sih nggak masalah, ikutin aja maunya, kecuali kalau lagi bener-bener nggak bisa. Kayak kalau lagi masak.


Banyak Request
Semenjak mulai lancar bicara, Ken senang banget request. Ini bercampur sama curiosity-nya, jadi apa-apa mau di pegang sama dia. Kalau barang yang diminta nggak bahaya sih, biasanya kita kasih. Tapi, kalau berbahaya ya nggak... Kayak Ken pernah minta "Ken mau pegang piso/pisau... Ken mau pegang obeng..." waktu lihat ibunya masak atau saat lihat ayahnya betulin mainan.. ya nggak akan dikasih. Hal lainnya adalah dia udah bisa milih-milih mau pakai baju yang mana. Jadi, kalau pas lagi drama nggak pakai baju gitu, dia suka tiba-tiba bilang, "Ken mau pakai baju yang red, yang ada mobilnya..."

Solusinya: Kalau ini sih juga nggak masalah ya, asal request-nya nggak minta barang-barang yang berbahaya aja.


Numpahin air & Melepeh makanan
Kalau ini sih biasaaa banget ya. Sekarang-sekarang ini, Ken lebih suka makan sendiri, daripada disuapi. Lebih suka minum sendiri, maunya pakai gelas. Sebagai orang tua, kita mesti kasih kesempatan dong ya biar dia mandiri *padahal harap-harap cemas, takut semuanya ditumpahin atau dikobok*. Dan bener aja, ada aja adegan numpahin air dan makanan hampir setiap kali makan. Tapi, berangsur-angsur kebiasaan itu berkurang sih karena dia udah semakin mahir menggunakan sendok dan udah bisa minum dari gelas biasa.
Kalau soal melepeh makanan, ini problemnya Ken dari semenjak dia masih 6 bulan. Problem yang awalnya bikin ibunya super stress, tapi lama-lama kebiasa dan nggak diambil pusing karena yah lama-lama kebiasaan makannya semakin baik kok. Kalau dulu begitu, beda ceritanya sekarang. Aksi lepeh-melepeh Ken sekarang lebih ke buat godain ayah-ibunya dan eksperimen dia sendiri.

Solusinya: Beresinnya nanti aja kalau makannya udah beres, biar nggak capek. Minta anak buat ikut membantu membereskan atau lap-lap, supaya bisa belajar bertanggung jawab. Tapi, jangan berharap hasilnya bakal bersih beneran :"D


Masih dalam Episode "mau, tapi nggak mau"

Diantara semua drama yang ada, mungkin ini yang paling bikin paling sering elus dada. Hahaha, udah tahu lagi menghadapi anak kecil. Pernah nggak ngalamin ketika anak kita minta sesuatu, tapi pas udah dikasih barangnya dia malah nggak mau, dan bahkan nolaknya sampai nangis. Hahaha, jadi maunya opo tho, nang? Kayak kemarin, waktu itu Ken minta diantar ke kamar mandi, "Ibu, ken mau pipis" begitu katanya. Saya pun bahagia sekali dengernya, karena jarang-jarang Ken bilang kalau mau pipis. Tapi, begitu sampai di kamar mandi, dia nangis-nangis nggak mau pipis. Pas keluar kamar mandi, dia nangis lagi katanya mau pipis. Begitu terus sampai beberapa kali bolak-balik kamar mandi, dan berujung pada Ken nggak jadi pipis -_-'

Solusinya: Sabar.



Begitulaaah sedikit cerita dunia toddlerhood-nya Ken. Sebenarnya kalau mau diingat-ingat masih banyak lagi sih. Kayak Ken udah bisa memanipulasi emosinya, pura-pura nangis, pura-pura marah, yang kadang malah suka bikin kita gemes sendiri. Atau udah bisa nyuruh-nyuruh, kayak nyuruh ayahnya tidur di lantai kalau malam, hahahaha. "Permisi ayah. Ayah bobo di bawah aja." dan masih banyak lagi. 

Meskipun banyak menguji emosi, tapi masa toddler ini bener-bener bikin saya amazed dengan perkembangannya Ken. Bikin saya mikir kalau anak yang tadinya nggak berdaya, hanya bisa tidur, mimik, pup doang... Sekarang jadi bocah super aktif yang hobi manjat-manjat kursi atau udah bisa jawab-jawabin pertanyaan orang tuanya. Nggak berasa, sebentar lagi bisa panjat tebing dan adu argumen sama ayah ibunya.

Parenthood (image from here)
Jangan lupa bahagia buibu hebat dan ingat! meskipun anak kita sering menguji kesabaran, tapi ia adalah amanah terindah yang diberikan Tuhan untuk kita (reminder buat saya sendiri juga). So, let's just cherish this very moment because of they are not stay here for forever. 



Salam,
Sawitri Wening



Sumber:
https://www.babycenter.com/0_aggression-hitting-and-biting-ages-12-to-36-months_11550.bc

6 comments:

  1. masa2 itu sudah berlalu lama sekali jadi rindu juga nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe.. masa yang bakal dirindukan banget ya mbak

      Delete
  2. Ini mah fase yg sdg aku jalanin hahahaha :p. Bobsky lg seneng2nya mukul. Trus ketawa abis mukul. Walo nsh 1 thn 4 bulan, tp tangannya ush sakit aja kalo nemplok di muka tiba2 :p. Kakanya yg srg jd korban srg nangis mba. Susahnya kalo ankku blm bs ngomong. Baru ngoceh2. Jd mkin g ngerti kalo dia sdg mnta sesuatu.

    Trs yg suka melihat pake pose upside down world itu, duuuhhh bijin serem yak. Aku tkutnya leher dia bkl keceklik gt hahahaha.. Jd emaknya lgs heboh kalo anaknya udh mulai begitu :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHA... Pose upside down world itu kalo kata orang dulu "mau punya adek" heuuuu.

      Delete
  3. Hahahhaha sama persis kaya Rey pas awal-awal mau 2 taun, bikin Ibu nya keluar tanduk. Sabar aja Wening dan nikmati, karena di Rey aja 2,5 taun ini uda jauh banget luapan emosinya. Uda paham kalo dinasehati dan memulai babak baru. Segala-galanya harus lewat diskusi dulu, kita ga bisa secara sepihak nyuru dia ini itu, harus dijelasin dulu alasan yg masuk akal ke dia errrrrr.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya makwo... gemes ya adu argumen sama toddler. Kadang suka gagal paham sendiri.

      Delete